BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman suku dan budaya, di beberapa kota besar di indonesia memiliki tingkat heterogen suku budaya yang cukup tinggi. Tingkat keheterogenan itulah yang menyebabkan masing-masing memiliki selera yang berbeda-beda di beberapa kota-kota besar di Indonesia, salah satunya adalah Bogor. Bogor sebagai salah satu kota besar penunjang ibu kota Jakarta, saat ini sedang mengalami pembangunan infrastruktur terutama dalam bidang properti yang menyebabkan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan. Menurut data statistik tahun 2010, tentang tingkat kepadatan penduduk, kota Bogor memiliki penduduk 949.066 orang, yang terdiri dari 484.648 laki-laki dan 464.418 perempuan. Dan hingga tahun 2012 kenaikan angka penduduk di kota Bogor mencapai 2 persen (BPS Kota Bogor, 2010).
Data BPS Kota Bogor tersebut menunjukkan keheterogennya penduduk kota Bogor yang hampir sebagian dari mereka ada orang perantauan luar daerah. Dengan luas wilayah 11.850 Ha yang didiami oleh 949.066 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Bogor adalah sebesar 8.694 jiwa per km2. Dari data tersebut terlihat sebuah tingkat kepadatan penduduk yang di dalamnya terdapat keheterogenan suku dan budaya yang berada di Kota Bogor. Berimplikasi atas keheterogenan tersebut keinginan dan selera orang – orang akan pencarian sebuah inovasi kuliner yang memiliki keanekaragaman rasa dan selera. Selain itu sebagai kota penunjang, banyak masyarakat yang memilih bogor sebagai tempat berlibur ataupun bermukim disana. Kondisi iklim di Kota Bogor suhu rata-rata tiap bulan 26’ C dengan suhu terendah 21,8’ C dengan suhu tertinggi 30,4’ C. Kelembaban udara 70 %, Curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 3.500 – 4000 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari. Sangat lah ideal sebagai tempat beristirahat ataupun sekedar singgah. Di situlah muncul peluang – peluang bisnis yang cukup menjajikan salah satunya adalah bisnis kuliner.
Kegiatan konsumsi adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Setiap harinya banyak masyarakat mencari beberapa jenis-jenis makanan baru yang berbeda dari kuliner-kuliner yang sudah ada dan sudah biasa. Masyarakat cenderung memilih makanan yang cepat saji, praktis, dan ekonomis. Namun terkadang beberapa orang sering melupakan nilai gizi yang terkandung di dalam sebuah makanan terlupakan padahal sangatlah penting dalam sebuah produk kuliner memiliki nilai gizi demi terkecukupinya kebutuhan gizi yang baik bagi tumbuh kembang manusia praktis namun tidak mengurangi nilai gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut.
Lidah masyarakat Indonesia terbiasa dengan berbagai macam variasi rasa yang disajikan oleh masakan-masakan di Indonesia. Atas dasar keanekaragaman suku budaya dan rasa yang bervariasi tersebut. Dengan demikian, lidah masyarakat Bogor menjadi mudah bosan terhadap rasa yang monoton. Variasi rasa pada produk-produk masakan atau kudapan diperlukan untuk mengatasi hal ini. “Kebab Buah SI BABAH” sebagai salah satu usaha untuk memuaskan kebutuhan lidah masyarakat Kota Bogor. Maka penulis mencoba menilai kelayakan investasi untuk menjadikan masalah ini sebagai bahan tulisan dan penulis mengambil judul “Studi Kelayakan Kelangsungan Usaha Kuliner Kebab Buah si Babah “
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
1 Bagaimana kelayakan investasi dalam usaha kuliner “Kebab Buah si Babah” berdasarkan penilaian metode Payback period, NPV, IRR, PI dan ARR ?
2 Bagaimana strategi bersaing dalam usaha kuliner “Kebab Buah si Babah” menggunakan analisa SWOT?
1.2.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah hanya pada penggunaan methode Payback Period, NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), PI (Profitability Index), dan ARR (Accounting Rate of Rerturn) dan penilaian ini didasarkan pada data-data Periode tahun 2012. Dan juga menggunakan metode analisis SWOT.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kelayakan investasi pada usaha “Kebab Buah si Babah” yang dilakukan untuk di teruskan atau tidak berdasarkan penilaian metode Payback Period, NPV, IRR, PI, dan ARR, dan anilisa SWOT.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang aspek studi kelayakan bisnis dari segi aspek pasar, aspek pemasaran, aspek manajemen SDM, aspek keuangan, dan aspek resiko bisnis. Informasi ilmiah tersebut diharapkan dapat diterapkan dan dijadikan pertimbangan untuk menjalankan usaha “Kebab Buah si Babah”.
1.5 Metode Penelitian
Dalam pengumpulan data, keterangan dan informasi yang relevan, maka penulis melakukan riset dengan beberapa cara yaitu melalui :
1. Studi Pustaka (desk research)
Dilakukan dengan mencari data-data yang diperlukan dan data lainnya melalui media-media yang memang memiliki informasi dan dapat dijadikan sebagai sebagai acuan landasan teoritis untuk menganalisa data yang diperoleh di lapangan.
Alat Analisis yang digunakan
a. Analisis deskriptif yakni menganalisisn masalah dengan cara mendeskripsikan melalalui penggunaan tabel, grafik, flow, atau alata analisis lainnya
b. Analisis kuantitatif yakni dilakukan dengan analisis statistik inferen, atau dengan teknik-teknik kuantitatif lainnya.
2. Studi Lapangan
Penelitian ini di lakukan secara langsung terhadap obyeknya untuk mendapatkan data-data primer maupun data sekunder yang di perlukan. Data primer diperoleh langsung dari nara sumber biasanya melalui pejabat pemerintah terkait (Walikota, Dinas Koprasi dan UKM, dll), untuk mengetahui kebijakan yang diambil dalam membuka usaha. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui bahan publikasi yang diterbitkan oleh instansi terkait dan berhubungan langsung dengan studi ini.
I.6 Sistematika Penulisan
Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai penyusunan ini, maka secara garis besar disusun secara sistematis, sbb :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Metodologi Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini mencakup teori-teori yang menyangkut dengan analisa penilaian proyek.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Berisikan tentang berdirinya sejarah perusahaan, bidang usaha dan struktur organisasi.
BAB IV : PEMBAHASAN
Dalam bab ini semua data yang di dapat akan di analisa dan di cari penyelesaiannya.
BAB V : PENUTUP
Memuat tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran-saran dari penulis tentang penilaian proyek-proyek yang akan dilaksanakan.
0 komentar:
Posting Komentar