Penulisan Ilmiah Bab 1 Tugas Softskill


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman suku dan budaya, di beberapa kota besar di indonesia memiliki tingkat heterogen suku budaya yang cukup tinggi. Tingkat keheterogenan itulah yang menyebabkan masing-masing memiliki selera yang berbeda-beda di beberapa kota-kota besar di Indonesia, salah satunya adalah Bogor. Bogor sebagai salah satu kota besar penunjang ibu kota Jakarta, saat ini sedang mengalami pembangunan infrastruktur terutama dalam bidang properti  yang menyebabkan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan. Menurut data statistik tahun 2010, tentang tingkat kepadatan penduduk, kota Bogor memiliki penduduk 949.066 orang, yang terdiri dari 484.648 laki-laki dan 464.418 perempuan. Dan hingga tahun 2012 kenaikan angka penduduk di kota Bogor mencapai 2 persen (BPS Kota Bogor, 2010).  
Data BPS Kota Bogor tersebut menunjukkan keheterogennya penduduk kota Bogor yang hampir sebagian dari mereka ada orang perantauan luar daerah. Dengan luas wilayah 11.850 Ha yang didiami oleh 949.066 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Bogor adalah sebesar 8.694 jiwa per km2. Dari data tersebut terlihat sebuah tingkat kepadatan penduduk yang di dalamnya terdapat keheterogenan suku dan budaya yang berada di Kota Bogor. Berimplikasi atas keheterogenan tersebut keinginan dan selera orang – orang akan pencarian sebuah inovasi kuliner yang memiliki keanekaragaman rasa dan selera. Selain itu sebagai kota penunjang, banyak masyarakat yang memilih bogor sebagai tempat berlibur ataupun bermukim disana. Kondisi iklim di Kota Bogor suhu rata-rata tiap bulan 26’ C dengan suhu terendah 21,8’ C dengan suhu tertinggi 30,4’ C. Kelembaban udara 70 %, Curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 3.500 – 4000 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari. Sangat lah ideal sebagai tempat beristirahat ataupun sekedar singgah.  Di situlah muncul peluang – peluang bisnis yang cukup menjajikan salah satunya adalah bisnis kuliner.
Kegiatan konsumsi adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Setiap harinya banyak masyarakat mencari beberapa jenis-jenis makanan baru yang berbeda dari kuliner-kuliner yang sudah ada dan sudah biasa. Masyarakat cenderung memilih makanan yang cepat saji, praktis, dan ekonomis. Namun terkadang beberapa orang sering melupakan nilai gizi yang terkandung di dalam sebuah makanan terlupakan padahal sangatlah penting dalam sebuah produk kuliner memiliki nilai gizi demi terkecukupinya kebutuhan gizi yang baik bagi tumbuh kembang manusia praktis namun tidak mengurangi nilai gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut.
Lidah masyarakat Indonesia terbiasa dengan berbagai macam variasi rasa yang disajikan oleh masakan-masakan di Indonesia. Atas dasar keanekaragaman suku budaya dan rasa yang bervariasi tersebut. Dengan demikian, lidah masyarakat Bogor menjadi mudah bosan terhadap rasa yang monoton. Variasi rasa pada produk-produk masakan atau kudapan diperlukan untuk mengatasi hal ini. “Kebab Buah SI BABAH” sebagai salah satu usaha untuk memuaskan kebutuhan lidah masyarakat Kota Bogor. Maka penulis mencoba menilai kelayakan investasi untuk menjadikan masalah ini sebagai bahan tulisan dan penulis mengambil judul “Studi Kelayakan Kelangsungan Usaha Kuliner Kebab Buah si Babah “
1.2  Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1.2.1        Rumusan Masalah
1        Bagaimana kelayakan investasi dalam usaha kuliner “Kebab Buah si Babah” berdasarkan penilaian metode Payback period, NPV, IRR, PI dan ARR ?
2        Bagaimana strategi bersaing dalam usaha kuliner “Kebab Buah si Babah” menggunakan analisa SWOT?
1.2.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah hanya pada penggunaan methode Payback Period, NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), PI (Profitability Index), dan ARR (Accounting Rate of Rerturn) dan penilaian ini didasarkan pada data-data Periode tahun 2012. Dan juga menggunakan metode analisis SWOT.
1.3        Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kelayakan investasi pada usaha “Kebab Buah si Babah” yang dilakukan untuk di teruskan atau tidak berdasarkan penilaian metode Payback Period, NPV, IRR, PI, dan ARR, dan anilisa SWOT.




1.4        Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang aspek studi kelayakan bisnis dari segi aspek pasar, aspek pemasaran, aspek manajemen SDM, aspek keuangan, dan aspek resiko bisnis. Informasi ilmiah tersebut diharapkan dapat diterapkan dan dijadikan pertimbangan untuk menjalankan usaha “Kebab Buah si Babah”.

1.5        Metode Penelitian
Dalam pengumpulan data, keterangan dan informasi yang relevan, maka penulis melakukan riset dengan beberapa cara yaitu melalui :
1.      Studi Pustaka (desk research)
Dilakukan dengan mencari data-data yang diperlukan dan data lainnya melalui media-media yang memang memiliki informasi dan dapat dijadikan sebagai sebagai acuan landasan teoritis untuk menganalisa data yang diperoleh di lapangan. 
Alat Analisis yang digunakan
a.       Analisis deskriptif yakni menganalisisn masalah dengan cara mendeskripsikan melalalui penggunaan tabel, grafik, flow, atau alata analisis lainnya
b.      Analisis kuantitatif yakni dilakukan dengan analisis statistik inferen, atau dengan teknik-teknik kuantitatif lainnya.

2.      Studi  Lapangan
Penelitian ini di lakukan secara langsung terhadap obyeknya untuk mendapatkan data-data primer maupun data  sekunder yang di perlukan. Data primer diperoleh langsung dari nara sumber biasanya melalui pejabat pemerintah terkait (Walikota, Dinas Koprasi dan UKM, dll), untuk mengetahui kebijakan yang diambil dalam membuka usaha. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui bahan publikasi yang diterbitkan oleh instansi terkait dan berhubungan langsung dengan studi ini.

 I.6  Sistematika Penulisan
            Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai penyusunan ini, maka secara garis besar disusun secara sistematis, sbb :

BAB I        :  PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan                   Masalah, Metodologi Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II      :  LANDASAN TEORI
                     Bab ini mencakup teori-teori yang menyangkut dengan analisa  penilaian proyek. 
BAB III     :  GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
                  Berisikan tentang berdirinya sejarah perusahaan, bidang usaha dan struktur organisasi.
BAB IV    :  PEMBAHASAN
                     Dalam bab ini semua data yang di dapat akan di analisa dan di cari penyelesaiannya.
BAB V      :  PENUTUP
                  Memuat tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran-saran dari penulis tentang penilaian proyek-proyek yang akan dilaksanakan.                            

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Penulisan Ilmiah Bab 1 Tugas Softskill


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman suku dan budaya, di beberapa kota besar di indonesia memiliki tingkat heterogen suku budaya yang cukup tinggi. Tingkat keheterogenan itulah yang menyebabkan masing-masing memiliki selera yang berbeda-beda di beberapa kota-kota besar di Indonesia, salah satunya adalah Bogor. Bogor sebagai salah satu kota besar penunjang ibu kota Jakarta, saat ini sedang mengalami pembangunan infrastruktur terutama dalam bidang properti  yang menyebabkan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan. Menurut data statistik tahun 2010, tentang tingkat kepadatan penduduk, kota Bogor memiliki penduduk 949.066 orang, yang terdiri dari 484.648 laki-laki dan 464.418 perempuan. Dan hingga tahun 2012 kenaikan angka penduduk di kota Bogor mencapai 2 persen (BPS Kota Bogor, 2010).  
Data BPS Kota Bogor tersebut menunjukkan keheterogennya penduduk kota Bogor yang hampir sebagian dari mereka ada orang perantauan luar daerah. Dengan luas wilayah 11.850 Ha yang didiami oleh 949.066 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Bogor adalah sebesar 8.694 jiwa per km2. Dari data tersebut terlihat sebuah tingkat kepadatan penduduk yang di dalamnya terdapat keheterogenan suku dan budaya yang berada di Kota Bogor. Berimplikasi atas keheterogenan tersebut keinginan dan selera orang – orang akan pencarian sebuah inovasi kuliner yang memiliki keanekaragaman rasa dan selera. Selain itu sebagai kota penunjang, banyak masyarakat yang memilih bogor sebagai tempat berlibur ataupun bermukim disana. Kondisi iklim di Kota Bogor suhu rata-rata tiap bulan 26’ C dengan suhu terendah 21,8’ C dengan suhu tertinggi 30,4’ C. Kelembaban udara 70 %, Curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 3.500 – 4000 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari. Sangat lah ideal sebagai tempat beristirahat ataupun sekedar singgah.  Di situlah muncul peluang – peluang bisnis yang cukup menjajikan salah satunya adalah bisnis kuliner.
Kegiatan konsumsi adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Setiap harinya banyak masyarakat mencari beberapa jenis-jenis makanan baru yang berbeda dari kuliner-kuliner yang sudah ada dan sudah biasa. Masyarakat cenderung memilih makanan yang cepat saji, praktis, dan ekonomis. Namun terkadang beberapa orang sering melupakan nilai gizi yang terkandung di dalam sebuah makanan terlupakan padahal sangatlah penting dalam sebuah produk kuliner memiliki nilai gizi demi terkecukupinya kebutuhan gizi yang baik bagi tumbuh kembang manusia praktis namun tidak mengurangi nilai gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut.
Lidah masyarakat Indonesia terbiasa dengan berbagai macam variasi rasa yang disajikan oleh masakan-masakan di Indonesia. Atas dasar keanekaragaman suku budaya dan rasa yang bervariasi tersebut. Dengan demikian, lidah masyarakat Bogor menjadi mudah bosan terhadap rasa yang monoton. Variasi rasa pada produk-produk masakan atau kudapan diperlukan untuk mengatasi hal ini. “Kebab Buah SI BABAH” sebagai salah satu usaha untuk memuaskan kebutuhan lidah masyarakat Kota Bogor. Maka penulis mencoba menilai kelayakan investasi untuk menjadikan masalah ini sebagai bahan tulisan dan penulis mengambil judul “Studi Kelayakan Kelangsungan Usaha Kuliner Kebab Buah si Babah “
1.2  Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1.2.1        Rumusan Masalah
1        Bagaimana kelayakan investasi dalam usaha kuliner “Kebab Buah si Babah” berdasarkan penilaian metode Payback period, NPV, IRR, PI dan ARR ?
2        Bagaimana strategi bersaing dalam usaha kuliner “Kebab Buah si Babah” menggunakan analisa SWOT?
1.2.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah hanya pada penggunaan methode Payback Period, NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), PI (Profitability Index), dan ARR (Accounting Rate of Rerturn) dan penilaian ini didasarkan pada data-data Periode tahun 2012. Dan juga menggunakan metode analisis SWOT.
1.3        Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kelayakan investasi pada usaha “Kebab Buah si Babah” yang dilakukan untuk di teruskan atau tidak berdasarkan penilaian metode Payback Period, NPV, IRR, PI, dan ARR, dan anilisa SWOT.




1.4        Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang aspek studi kelayakan bisnis dari segi aspek pasar, aspek pemasaran, aspek manajemen SDM, aspek keuangan, dan aspek resiko bisnis. Informasi ilmiah tersebut diharapkan dapat diterapkan dan dijadikan pertimbangan untuk menjalankan usaha “Kebab Buah si Babah”.

1.5        Metode Penelitian
Dalam pengumpulan data, keterangan dan informasi yang relevan, maka penulis melakukan riset dengan beberapa cara yaitu melalui :
1.      Studi Pustaka (desk research)
Dilakukan dengan mencari data-data yang diperlukan dan data lainnya melalui media-media yang memang memiliki informasi dan dapat dijadikan sebagai sebagai acuan landasan teoritis untuk menganalisa data yang diperoleh di lapangan. 
Alat Analisis yang digunakan
a.       Analisis deskriptif yakni menganalisisn masalah dengan cara mendeskripsikan melalalui penggunaan tabel, grafik, flow, atau alata analisis lainnya
b.      Analisis kuantitatif yakni dilakukan dengan analisis statistik inferen, atau dengan teknik-teknik kuantitatif lainnya.

2.      Studi  Lapangan
Penelitian ini di lakukan secara langsung terhadap obyeknya untuk mendapatkan data-data primer maupun data  sekunder yang di perlukan. Data primer diperoleh langsung dari nara sumber biasanya melalui pejabat pemerintah terkait (Walikota, Dinas Koprasi dan UKM, dll), untuk mengetahui kebijakan yang diambil dalam membuka usaha. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui bahan publikasi yang diterbitkan oleh instansi terkait dan berhubungan langsung dengan studi ini.

 I.6  Sistematika Penulisan
            Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai penyusunan ini, maka secara garis besar disusun secara sistematis, sbb :

BAB I        :  PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan                   Masalah, Metodologi Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II      :  LANDASAN TEORI
                     Bab ini mencakup teori-teori yang menyangkut dengan analisa  penilaian proyek. 
BAB III     :  GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
                  Berisikan tentang berdirinya sejarah perusahaan, bidang usaha dan struktur organisasi.
BAB IV    :  PEMBAHASAN
                     Dalam bab ini semua data yang di dapat akan di analisa dan di cari penyelesaiannya.
BAB V      :  PENUTUP
                  Memuat tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran-saran dari penulis tentang penilaian proyek-proyek yang akan dilaksanakan.                            

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Penulisan Ilmiah Bab 1 Tugas Softskill


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman suku dan budaya, di beberapa kota besar di indonesia memiliki tingkat heterogen suku budaya yang cukup tinggi. Tingkat keheterogenan itulah yang menyebabkan masing-masing memiliki selera yang berbeda-beda di beberapa kota-kota besar di Indonesia, salah satunya adalah Bogor. Bogor sebagai salah satu kota besar penunjang ibu kota Jakarta, saat ini sedang mengalami pembangunan infrastruktur terutama dalam bidang properti  yang menyebabkan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan. Menurut data statistik tahun 2010, tentang tingkat kepadatan penduduk, kota Bogor memiliki penduduk 949.066 orang, yang terdiri dari 484.648 laki-laki dan 464.418 perempuan. Dan hingga tahun 2012 kenaikan angka penduduk di kota Bogor mencapai 2 persen (BPS Kota Bogor, 2010).  
Data BPS Kota Bogor tersebut menunjukkan keheterogennya penduduk kota Bogor yang hampir sebagian dari mereka ada orang perantauan luar daerah. Dengan luas wilayah 11.850 Ha yang didiami oleh 949.066 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Bogor adalah sebesar 8.694 jiwa per km2. Dari data tersebut terlihat sebuah tingkat kepadatan penduduk yang di dalamnya terdapat keheterogenan suku dan budaya yang berada di Kota Bogor. Berimplikasi atas keheterogenan tersebut keinginan dan selera orang – orang akan pencarian sebuah inovasi kuliner yang memiliki keanekaragaman rasa dan selera. Selain itu sebagai kota penunjang, banyak masyarakat yang memilih bogor sebagai tempat berlibur ataupun bermukim disana. Kondisi iklim di Kota Bogor suhu rata-rata tiap bulan 26’ C dengan suhu terendah 21,8’ C dengan suhu tertinggi 30,4’ C. Kelembaban udara 70 %, Curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 3.500 – 4000 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari. Sangat lah ideal sebagai tempat beristirahat ataupun sekedar singgah.  Di situlah muncul peluang – peluang bisnis yang cukup menjajikan salah satunya adalah bisnis kuliner.
Kegiatan konsumsi adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Setiap harinya banyak masyarakat mencari beberapa jenis-jenis makanan baru yang berbeda dari kuliner-kuliner yang sudah ada dan sudah biasa. Masyarakat cenderung memilih makanan yang cepat saji, praktis, dan ekonomis. Namun terkadang beberapa orang sering melupakan nilai gizi yang terkandung di dalam sebuah makanan terlupakan padahal sangatlah penting dalam sebuah produk kuliner memiliki nilai gizi demi terkecukupinya kebutuhan gizi yang baik bagi tumbuh kembang manusia praktis namun tidak mengurangi nilai gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut.
Lidah masyarakat Indonesia terbiasa dengan berbagai macam variasi rasa yang disajikan oleh masakan-masakan di Indonesia. Atas dasar keanekaragaman suku budaya dan rasa yang bervariasi tersebut. Dengan demikian, lidah masyarakat Bogor menjadi mudah bosan terhadap rasa yang monoton. Variasi rasa pada produk-produk masakan atau kudapan diperlukan untuk mengatasi hal ini. “Kebab Buah SI BABAH” sebagai salah satu usaha untuk memuaskan kebutuhan lidah masyarakat Kota Bogor. Maka penulis mencoba menilai kelayakan investasi untuk menjadikan masalah ini sebagai bahan tulisan dan penulis mengambil judul “Studi Kelayakan Kelangsungan Usaha Kuliner Kebab Buah si Babah “
1.2  Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1.2.1        Rumusan Masalah
1        Bagaimana kelayakan investasi dalam usaha kuliner “Kebab Buah si Babah” berdasarkan penilaian metode Payback period, NPV, IRR, PI dan ARR ?
2        Bagaimana strategi bersaing dalam usaha kuliner “Kebab Buah si Babah” menggunakan analisa SWOT?
1.2.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah hanya pada penggunaan methode Payback Period, NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), PI (Profitability Index), dan ARR (Accounting Rate of Rerturn) dan penilaian ini didasarkan pada data-data Periode tahun 2012. Dan juga menggunakan metode analisis SWOT.
1.3        Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kelayakan investasi pada usaha “Kebab Buah si Babah” yang dilakukan untuk di teruskan atau tidak berdasarkan penilaian metode Payback Period, NPV, IRR, PI, dan ARR, dan anilisa SWOT.




1.4        Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang aspek studi kelayakan bisnis dari segi aspek pasar, aspek pemasaran, aspek manajemen SDM, aspek keuangan, dan aspek resiko bisnis. Informasi ilmiah tersebut diharapkan dapat diterapkan dan dijadikan pertimbangan untuk menjalankan usaha “Kebab Buah si Babah”.

1.5        Metode Penelitian
Dalam pengumpulan data, keterangan dan informasi yang relevan, maka penulis melakukan riset dengan beberapa cara yaitu melalui :
1.      Studi Pustaka (desk research)
Dilakukan dengan mencari data-data yang diperlukan dan data lainnya melalui media-media yang memang memiliki informasi dan dapat dijadikan sebagai sebagai acuan landasan teoritis untuk menganalisa data yang diperoleh di lapangan. 
Alat Analisis yang digunakan
a.       Analisis deskriptif yakni menganalisisn masalah dengan cara mendeskripsikan melalalui penggunaan tabel, grafik, flow, atau alata analisis lainnya
b.      Analisis kuantitatif yakni dilakukan dengan analisis statistik inferen, atau dengan teknik-teknik kuantitatif lainnya.

2.      Studi  Lapangan
Penelitian ini di lakukan secara langsung terhadap obyeknya untuk mendapatkan data-data primer maupun data  sekunder yang di perlukan. Data primer diperoleh langsung dari nara sumber biasanya melalui pejabat pemerintah terkait (Walikota, Dinas Koprasi dan UKM, dll), untuk mengetahui kebijakan yang diambil dalam membuka usaha. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui bahan publikasi yang diterbitkan oleh instansi terkait dan berhubungan langsung dengan studi ini.

 I.6  Sistematika Penulisan
            Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai penyusunan ini, maka secara garis besar disusun secara sistematis, sbb :

BAB I        :  PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan                   Masalah, Metodologi Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II      :  LANDASAN TEORI
                     Bab ini mencakup teori-teori yang menyangkut dengan analisa  penilaian proyek. 
BAB III     :  GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
                  Berisikan tentang berdirinya sejarah perusahaan, bidang usaha dan struktur organisasi.
BAB IV    :  PEMBAHASAN
                     Dalam bab ini semua data yang di dapat akan di analisa dan di cari penyelesaiannya.
BAB V      :  PENUTUP
                  Memuat tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran-saran dari penulis tentang penilaian proyek-proyek yang akan dilaksanakan.                            

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Tugas Softskill Penalaran Deduktif

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut denganconsequence (konklusi).
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi.
Jenis penalaran deduktif  yaitu:
Ø  Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Ø  Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Ø  Silogisme Akternatif = Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Ø  Entimen = Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
·         CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF

Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut penyair yang membawa pembaharuan dalam puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai seorang individualis. Ada yang menilai bahwa ia seorang yang kurang bermoral dan plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya merupakan jiplakan dari puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang dikumpulkan dalam "Deru Campur Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi. Tanggapan orang terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang penyair besar yang membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada 1945
.
Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.
1.      Penarikan simpulan secara langsung
Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan secara langsung:
1.      Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
               Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)
2.      Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
               Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)
3.      Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
               Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)
4.      Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)
               Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
               Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)
2.      Penarikan simpulan secara tidak langsung
Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:
1.      Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). 
Contohnya:
-          Semua manusia akan mati
Ani adalah manusia
Jadi, Ani akan mati. (simpulan)
-          Semua manusia bijaksana
Semua dosen adalah manusia
Jadi, semua dosen bijaksana. (simpulan)
2.       Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya :
-          Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada sinar matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.
-          Semua ilmuwan adalah orang cerdas
Anto adalah seorang ilmuwan.
Jadi, Anto adalah orang cerdas.
Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen   juga dapat dijadikan silogisme.
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0